AHY Ajak AS Tingkatkan Keterlibatan dalam Proyek Infrastruktur Berkelanjutan di Kawasan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) memberikan pidato penting dalam Southeast Asia Summit for Prosperity and Sustainability di Universitas Stanford, Amerika Serikat (AS) Selasa (20/05/2025) waktu setempat.
Dalam kesempatan tersebut, Menko AHY menyatakan kesiapan Indonesia untuk membantu membentuk agenda pembangunan yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga adil.
Baca Juga: Sritex: Raksasa Tekstil yang Jaya di Era Soeharto, Tumbang di Era Prabowo
AHY menyerukan tiga imperatif utama untuk masa depan Asia Tenggara: mengintegrasikan keberlanjutan dengan kemakmuran, menghubungkan inovasi global dengan aksi lokal, dan memperkuat kerja sama regional dengan ASEAN sebagai pusatnya.
“Mari kita bersatu dalam tujuan dan teguh dalam tindakan untuk membangun Asia Tenggara yang tangguh dan adil,” tegas Menko AHY dalam pidatonya yang disambut hangat oleh para peserta dari kalangan akademisi, pembuat kebijakan, pemimpin bisnis, dan organisasi pembangunan internasional, dikutip dari siaran pers Kemenko Infrastruktur, Kamis (22/5).
Menko AHY menegaskan bahwa Asia Tenggara tidak lagi hanya menjadi wilayah yang bereaksi terhadap perubahan global, tetapi kini turut mendorongnya. Dengan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata dunia dan kelas menengah yang berkembang pesat, kawasan ini memiliki peluang besar untuk memimpin transformasi global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dalam konteks Indonesia, Menko AHY memaparkan langkah-langkah nyata yang tengah diambil di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Di antaranya adalah penguatan ketahanan pangan dan air, percepatan energi terbarukan seperti panas bumi dan waste-to-energy, serta pembangunan infrastruktur tahan iklim untuk menghadapi tekanan urbanisasi dan perubahan iklim.
“Transisi hijau harus menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih baik, bukan sekadar target teknokratis. Solusi harus pragmatis, adil, dan menyentuh kebutuhan riil masyarakat,” ujarnya.
Menko AHY juga menggarisbawahi pentingnya menjembatani teknologi global dengan kebutuhan lokal.
“Kita tidak hanya butuh inovasi yang cepat, tetapi juga distribusi yang adil. Teknologi harus dirancang bersama komunitas, bukan hanya dibawa dari luar,” lanjutnya.
Dalam konteks kerja sama regional, AHY mendorong transformasi ASEAN dari forum konsensus menjadi platform pemecahan masalah. Ia mengajak Amerika Serikat sebagai mitra strategis lama untuk meningkatkan keterlibatan dalam proyek infrastruktur berkelanjutan di kawasan.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:百科)
- 英国学设计的大学排名解析
- Catat Baik
- Nyaris 1 Kwintal Sabu Kiriman Fredy Pratama dari Thailand Diamankan Satgas Anti Narkoba Polri
- Ribuan Peserta Meriahkan MAG Run 2024: Perkuat Komunitas Olahraga
- Kenalan dengan Charlotte, Atlet Ice Skating Nasional Berusia 7 Tahun
- Mengingat Lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas Era Jokowi
- Batal Terbang Kompensasinya Voucher, Bayi Ini Tidur di Lantai Bandara
- Sambut Halloween, Serangan 'Zombie' Hebohkan Penumpang Shinkansen
- 美国建筑学专业排名院校详解
- Diguyur Hujan Siang Hingga Malam, Masih Ada 10 RT Di Jakarta Kebanjiran
- TKN Prabowo
- Kasus Korupsi Triliunan Kelas Kakap Digarap Kejagung, Lah KPK Gimana?
- Lemhanas Minta Tambahan Anggaran Rp99,2 Miliar, Ace: Gak Besar Kok
- Viral Istilah 'Silent Majority' Usai Hasil Quick Count, Apa Artinya?
- 400 Aduan dalam 8 Hari Masuk Lapor Mas Wapres, Didominasi oleh Sengketa Lahan
- Awal Cerita Kesuksesan CEO BYD, Beli Perusahaan yang Mau Dilikuidasi
- Novel Bamukmin Minta Ferdinand Hutahaean Dibikin Nasibnya Seperti M Kece
- Pecinta Ferdinand Harap Bersabar... Polisi Ternyata Belum Menerima Permohonan Penangguhan Penahanan!
- FOTO: Meriah Perayaan Imlek di Berbagai Negara
- Siskaeee Diperiksa Kejiwaannya, Kabiddokkes Jelaskan terkait Hasil