Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betleehem, Apa Makna Tema Natal 2024?
JAKARTA,quickq官网入口ios版 DISWAY.ID-- Tema Natal 2024 "Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betleehem" menyoroti kesadaran umat untuk lebih memperhatikan kelompok yang terpinggirkan.
Tema ini juga bertujuan agar Indonesia "menjadi Bethlehem" melahirkan pemimpin-pemimpin yang tidak ingin dilayani, tetapi sungguh-sungguh ingin melayani seluruh bangsa.
BACA JUGA:Uskup Agung Jakarta Sampaikan Pesan Natal, Singgung Korupsi Merajalela
BACA JUGA:Sampaikan Pesan Natal, Uskup Agung Singgung Kenaikan PPN hingga Ketidakpastian Ekonomi
Hal ini seperti cerita para penggembala yang dipilih Allah sebagai penerima kabar gembira pertama soal kelahiran Yesus Kristus.
Padahal pada zaman tersebut, mereka merupakan kelompok yang terpinggirkan.
Diceritakan dalam kitab suci Injil, para gembala yang mendapatkan kabar gembira tersebut paling sembari memuji dan memuliakan Allah.
"Secara harfiah yang paling sederhana ya mereka bernyanyi, beriang gembira, berjingkrak-jingkrak memuji dan memuliakan Allah. Tapi rasa-rasanya, ada sesuatu yang jauh lebih dalam daripada sekadar yang lahiriah," ungkap Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo di Gereja Katedral Jakarta, 25 Desember 2024.
Sementara dalam tafsirannya, dalam perjumpaan dengan Yesus yang lahir pada gembala itu sampai pada keyakinan menemukan dan menyadari bahwa hidup mereka diciptakan untuk memuji dan memuliakan Tuhan Allah.
BACA JUGA:Pastikan Kenyamanan Beribadah Natal, Nusron Wahid Serahkan Sertipikat Tanah Gereja di Jaktim
Sayangnya, saat ini banyak orang merasa bangga baahwa kehormatan dirinya terletak pada pangkat, kekuasaan, pada segala macam hal yang lahirnya mengingkari, mencederai jati diri manusia tersebut.
Sehingga mereka akan melakukan segala macam cara untuk mengejar pangkat dan gengsinya.
"Mereka lupa bahwa jati diri manusia yang paling dasar yang seringkali dicederai adalah menusia itu diciptakan untuk memuji dan memuliakan Allah.
Adapun sikap dasar dari perwujudan hal ini adalah keberpihakan kepada Allah serta kelompok yang terpinggirkan.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:时尚)
- Wamenekraf Ibaratkan Bandung Sebagai Rahim Bagi Kreatifitas
- Alternatif Masak Tanpa Gas 3 Kg, Ini 10 Pilihan yang Praktis
- Cara Rafael Alun Trisambodo Biar Kelihatan Tetap Miskin: Beli Barang dengan Nama Orang Lain
- Cegah Kecolongan Suara, Mas Dhito Minta Tim Pemenangan Kawal Hasil Pilkada 2024
- BNSP Dorong Tenaga Kerja Kantongi Sertifikasi Kompetensi
- KPU Jakut Mulai Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Pilgub Jakarta
- Pulih dari Penyakit Jantung Rematik Tanpa Operasi Besar
- Aje Gile, Punya 16 Sertifikat Tanah dan 12 Kendaraan, ini Dia Kekayaan Kepala Bea Cukai Makassar
- BYD Indonesia Bantah Sudah Buka Waktu Pemesanan BYD Seagull
- Minum Kopi Hitam Pahit Setiap Hari, Apa Efek Sampingnya?
- Doa dan Harapan Bos Persija buat Ferarri, Hannan dan Dony bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
- Quick Count Pilkada Kabupaten Kediri 2024, Pasangan Dhito
- Bos PLN Terjaring KPK, Kementerian BUMN Buka Suara
- Sukacita Ferdinand Sambut Lengsernya Anies Baswedan: Selamat Jalan...
- 2025韩国传媒专业大学排名
- Quick Count Pilkada Kabupaten Kediri 2024, Pasangan Dhito
- Rafael Alun Trisambodo Tunjukkan Gelagat Aneh Sebelum Deposit Box Berisi Rp37 Miliar Dibongkar PPATK
- Bersaing di Industri, 869 Wisudawan Untar Siap Hadapi Transformasi Teknologi
- 伦敦艺术大学室内设计专业详解
- Pendaftaran PPPK Kemenag 2024: Formasi, Syarat, dan Jadwalnya