Indonesia Diprediksi Banjir Lansia di 2035, Apa yang Harus Disiapkan?

探索 2025-05-25 17:15:00 88196
Jakarta,quickq充值点了没反应 CNN Indonesia--

Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) menyebut Indonesia diprediksi akan mengalami banjir lansiapada rentang waktu 2035-2040.

Peneliti Pusat Riset Kependudukan BRIN Resti Pujihasvuty mengatakan, jumlah lansia di lima tahun tersebut akan mengalami peningkatan sekitar 17 hingga 20 persen dari komposisi demografi penduduk.

Indonesia Diprediksi Banjir Lansia di 2035, Apa yang Harus Disiapkan?

Indonesia Diprediksi Banjir Lansia di 2035, Apa yang Harus Disiapkan?

Lantas, apa yang harus disiapkan dalam menghadapi bonus demografi kedua ini?

Indonesia Diprediksi Banjir Lansia di 2035, Apa yang Harus Disiapkan?

ADVERTISEMENT

Indonesia Diprediksi Banjir Lansia di 2035, Apa yang Harus Disiapkan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pilihan Redaksi
  • Ini Jus Terbaik untuk Usia 50-an Menurut Ahli
  • 3 Cara Cegah Gatal bagi Lansia akibat Cuaca Panas saat Ibadah Haji
  • Sering Dialami Jamaah Haji di Tanah Suci, Apa Itu Stroke Haba?

Menurut dia, berdasarkan riset dari Universitas Respati Indonesia (URINDO), permasalahan muncul saat lansia menghabiskan masa tua dalam kondisi sakit baik fisik atau jiwa.

Riset menyebut dengan kondisi lansia yang sakit, total peluang ekonomi keluarga yang hilang setiap bulan sedikitnya Rp1 triliun.

Resti menjelaskan riset itu mengasumsikan seorang lansia dengan kondisi yang sehat dan tetap produktif sedikitnya dapat memiliki penghasilan sekitar Rp1 juta setiap bulan.

Sementara di lain sisi, anggota keluarga yang mengasuh lansia dalam kondisi sakit diasumsikan kehilangan sedikitnya Rp4 juta setiap bulan.

Peran keluarga dan teman sebaya

Interaksi positif dengan keluarga dan komunitas teman sebaya disebut berperan penting dalam mempersiapkan lansia yang lebih produktif.

Resti menuturkan, saat ini BRIN tengah menggiatkan edukasi dan literasi tentang cara menjaga kesejahteraan fisik dan jiwa ketika memasuki usia senja.

Salah satunya, dengan memastikan lansia tidak mengalami kondisi kesepian karena bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan lansia.

"Jadi memang kondisi kesepian memiliki aspek negatif terhadap kesehatan jiwa lansia, mulai dari menyebabkan depresi, percobaan bunuh diri, tekanan psikologis tinggi, kecemasan, hingga skizofrenia," jelas Resti.

Berdasar Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes pada 2018, prevalensi lansia ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) ringan sebesar 12,8 persen, sementara prevalensi lansia alami depresi sebesar 7,7 persen.

Selain itu, kata dia, kondisi kesepian dapat menyebabkan lansia mengalami masalah kesehatan fisik, seperti serangan jantung, stroke, kanker, diabetes, alzheimer, hingga dalam kondisi yang serius adalah kematian dini pada lansia.

Oleh karena itu, ia mengingatkan pentingnya keluarga menjaga dan memelihara hubungan serta interaksi sosial yang positif dengan lansia.

Ia juga menilai penting agar lansia memiliki komunitas sebaya untuk menjaga keterhubungan lansia dengan dirinya sendiri dan lingkungan.

(pua/pua)

本文地址:http://www.quickqjsq.com/news/86a599883.html
版权声明

本文仅代表作者观点,不代表本站立场。
本文系作者授权发表,未经许可,不得转载。

全站热门

Rambut Gondong Muka Kucel, Begini Tampang Penculik Anak Perempuan di Pasar Rebo

Lebih dari Sekadar Jualan: Kisah Pusat Perlengkapan Ibadah Rangkul Jamaah dengan Sentuhan Humanis

Bulog Soal Penyaluran Beras SPHP: Kami Tunggu Arahan Pemerintah

Catat, Ini 9 Makanan 'Terlarang' Jika Ingin Ginjal Tetap Sehat

8,8 Juta Orang Indonesia Terbukti Main Judi Online, Perangi dengan GEBUK JUDOL

Harga Tiket Pesawat ke Malaysia buat Nonton MU Vs ASEAN All

Polemik Dugaan Penggelapan Dana Klinik Kecantikan di Jakarta Pusat, Korban Minta Kepastian Hukum

Dirut PNM: Literasi Jadi Kunci Pemberdayaan Anak dan Generasi Muda

友情链接