时间:2025-06-12 05:23:42 来源:网络整理 编辑:焦点
JAKARTA, DISWAY.ID– Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan dugaan korupsi dalam penga quickq最新下载入口
JAKARTA,quickq最新下载入口 DISWAY.ID– Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan dugaan korupsi dalam pengadaan retreat kepala daerah di Magelang ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam laporan tersebut, terdapat dugaan konflik kepentingan terkait penggunaan tender PT Lembah Tidar Indonesia (LTI).
"Dugaan kami, proses pembinaan dan pelatihan kepala daerah ini tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Dasar serta Undang-Undang Pemerintahan Daerah," ungkap Akademisi Fery Amsari setelah melaporkan kasus tersebut di Gedung Merah Putih KPK, pada Jumat, 28 Februari 2025.
BACA JUGA:KPK Sebut Presiden Prabowo Tak Perlu Laporkan Hadiah dari Presiden Turki Erdogan
Fery menambahkan, hasil penelusuran menunjukkan adanya kejanggalan dalam penunjukan PT Lembah Tidar Indonesia sebagai penyelenggara.
Ia menilai perusahaan ini memiliki hubungan yang erat dengan kekuasaan.
Sementara itu, perwakilan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI), Annisa Azzahra, mengungkapkan bahwa retreat ini seharusnya wajib, namun tidak didasarkan pada regulasi yang sah.
Ia juga menyoroti adanya kewajiban peserta, yaitu para kepala daerah, untuk membayar biaya keikutsertaan yang dibebankan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
BACA JUGA:Dugaan Aliran Dana Korupsi Rita Widyasari ke Ketum Pemuda Pancasila Diungkap KPK
"Biaya keikutsertaan ini dibebankan kepada APBD, yang seharusnya tidak boleh terjadi," jelas Annisa.
"Ternyata ada celah besar sekitar Rp 6 miliar antara anggaran yang direncanakan dengan pelaksanaan di lapangan."
Annisa menambahkan, seharusnya kegiatan orientasi retreat ini sepenuhnya dibiayai oleh APBN, namun kenyataannya, hal itu tidak terjadi.
Selain itu, Annisa menyoroti proses penunjukan tender yang tidak transparan, mengingat Komisaris PT Lembah Tidar Indonesia merupakan kader partai Gerindra.
BACA JUGA:KPK Sita 150 Gram Emas dan Uang Asing Senilai Rp 2,5 Miliar Milik Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih
Bima Arya Beberkan Alasan Kemendagri Beri Sanksi untuk Bupati Indramayu Lucky Hakim2025-06-12 05:13
Sahamnya Merosot Tajam Sepanjang 2025, Apple Gagal Tancap Gas di AI?2025-06-12 05:11
Nggak Nyangka, Warga Jakarta Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden2025-06-12 05:03
Deddy Sitorus Sebut Pilkada 2024 Gagal, 60 Persen Harus PSU!2025-06-12 04:21
Bakal Turunkan Premi, Skema Co2025-06-12 04:16
Perusahaan Asuransi Tetapkan Biaya Tinggi untuk Kendaraan Listrik2025-06-12 04:08
BGN Perintahkan SPPG Pamer Hasil Masakan Makan Bergizi Gratis di Medsos, Buat Apa?2025-06-12 04:06
Nggak Nyangka, Warga Jakarta Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden2025-06-12 03:21
Rapat DPP Perempuan Bangsa, Rustini Muhaimin: Minta Perempuan Bangsa Inklusif dan Melek Medsos2025-06-12 02:55
Emiten Toko Bangunan Mitra10 (CSAP) Resmi Dirikan Anak Usaha Baru, Telisik Detailnya2025-06-12 02:55
Bareskrim Polri Kembali Panggil Dito Mahendra Atas Kepemilikan Senpi Ilegal2025-06-12 05:20
Rupiah Menguat Tipis di Tengah Tekanan Eksternal dan Polemik Data Kemiskinan2025-06-12 05:17
Dari Alam Sutera ke Blok M, Enam Rute Transjabodetabek Diluncurkan2025-06-12 05:09
Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang2025-06-12 04:34
Kasus di Indonesia Terus Meningkat, Apa Penyebab Leukemia?2025-06-12 04:26
PKS Kecam Tentara Israel Culik Greta Thunberg2025-06-12 04:15
Mundur Secara Ikhlas, Satryo Soemantri Brodjonegoro Sudah Siapkan Rencana Karier Baru2025-06-12 04:02
APTI dan IBC Harapkan Cukai Tembakau yang Stabil, Desak Moratorium Tiga Tahun Kenaikan CHT2025-06-12 03:55
Belanja Iklan Nasional Capai USD744 Juta, Menkomdig Sebut Media Konvensional Masih Relevan2025-06-12 03:14
Lion Air Siagakan 15 Penerbangan dan 4 Armada untuk Dukung Kepulangan Haji 20252025-06-12 02:46