Tak Rasakan Dampak Perubahan Selama 2 Periode Menjabat, Elemen Masyarakat Tuntut Adili Jokowi
JAKARTA,quickq.net DISWAY.ID- Ratusan orang yang terdiri dari para tokoh dan elemen masyarakat, menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) diadili.
Hal ini lantaran semasa memimpin dua periode, Jokowi dianggap banyak melakukan kesalahan.
BACA JUGA:Faizal Assegaf Sebut Erick Thohir dan Pengacaranya Melakukan Pembohong Besar
BACA JUGA:Penyebab Jokowi Terkesan Dicueki Joe Bidan jadi Perdebatan, Faizal Assegaf: Malu dong Sama Negara Tetangga
Tuntutan itu dalam acara "Silaturahmi Antar Tokoh dan Elemen Perubahan Jelang 20 Oktober 2024" di kawasan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024.
Acara yang diinisiasi oleh kritikus politik Faizal Assegaf itu mengajak seluruh elemen masyarakat bersatu saat 20 Oktober mendatang.
"Tanggal 20 Oktober rakyat bersatu mengadili Jokowi," ujar Faizal.
Menurut dia, selama Jokowi memimpin Indonesia banyak terjadi persoalan, salah satunya disintegrasi bangsa. Faizal mengatakan, Jokowi sengaja mengkotak-kotakan masyarakat.
Walau demikian, kata dia, hal itu berakhir seiring jelang berakhirnya masa kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu.
"Dalam satu dekade anak bangsa dicerai-berai, elemen bangsa terjebak dalam kotak-kotak politik rezim Jokowi. Tapi, hari ini kita buktikan dari semua elemen bangsa, tokoh-tokoh yang konsisten memperjuangkan keadilan berkumpul di sini," imbuhnya.
BACA JUGA:Ada Wacana Jokowi Undang Putin dan Zelenskyy di Forum G20, Faizal Assegaf Sebut Kebohongan Besar
Kesalahan Jokowi lainnya, lanjut dia, ialah mendorong keluarganya untuk menjadi pemimpin berikutnya, baik di tingkat daerah maupun nasional. Faizal menilai hal itu adalah wujud praktik nepotisme dari Jokowi.
"Ini adalah kesan yang kuat kepada Istana bahwa dalam bernegara tidak boleh ada satu keluarga yang merasa superior. Jangan merasa superior, jangan merasa paling hebat," tuturnya.
Menurut Faizal, acara ini merupakan konsolidasi gelombang pertama. Pada tanggal 14 Oktober 2024, mereka akan berkumpul kembali dalam rangka gagasan dan tuntutan yang sama.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:焦点)
- Ini Respons Istana Soal Hasyim Asy'ari Dipecat dari Ketua KPU karena Asusila
- Terkuak, Pengemudi Mobil Pelat Dinas yang Viral Tak Bayar Tol di Depok Polisi Polres Jaksel
- Halo Bonge dkk 'SCBD' Lainnya, Wakilnya Mas Anies Baswedan Kasih Pesan Penting Nih: Hati
- Minho SHINee Ingin Wisata ke Bromo, Shawol Indonesia Mau Temani?
- Kuasa Hukum SYL Sebut Kliennya Tak Terima Ucapan Jaksa KPK
- Rawon hingga Nasi Goreng Masuk Daftar 50 Makanan Terlezat di Dunia
- Bejat! Ayah Cabuli Anak Sambung di Pasar Minggu, Korban Trauma Berat
- Wamen Ekraf Dorong Kolaborasi Ciptakan Ekosistem Kreativitas di Bandara
- 7 Buah dan Sayuran yang Tak Perlu Dikupas, Kulitnya Berlimpah Nutrisi
- Kemenag RI Minta Penghulu dan Penyuluh Edukasi Bahaya Judi Online pada Calon Pengantin
- Ada Gibran hingga Ridwan Kamil, Ini 9 Cagub DKI Hasil Survei Sepekan PSI
- Asap Membumbung, 5 Gudang Mainan Anak dan Karpet di Kosambi Tangerang Ludes Terbakar
- Tips agar Anabul Tidak Stres Dengar Suara Kembang Api Tahun Baru
- Tembus Rp796 triliun, Portofolio Sustainable Financing BRI jadi yang Terbesar di Indonesia
- Kuasa Hukum SYL Sebut Kliennya Tak Terima Ucapan Jaksa KPK
- Wamen Ekraf Dorong Kolaborasi Ciptakan Ekosistem Kreativitas di Bandara
- Wamenekraf Tekankan Perlunya Kolaborasi Hexahelix untuk Majukan Industri Seni Pertunjukan
- 5 juta Ton Biji Nikel Diekspor Secara Ilegal, Sultan: Program Hilirisasi Perlu Dievaluasi
- Aturan Sanksi Pelanggar LHKPN Masih Lemah, KPK Usul Pelapor yang Tak Jujur Tidak Dilantik
- Wamen Ekraf Dorong Kolaborasi Ciptakan Ekosistem Kreativitas di Bandara