Kawal Stabilitas Rupiah di Tengah Ketidakpastian Global, Begini Jurus Jitu BI
Bank Indonesia (BI) terus melakukan intervensi demi menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar di tengah ketidakpastian global yang terus menghantui.
Rupiah sempat menyentuh level Rp17.000 pada April lalu menjadi posisi terendah sepanjang sejarah. Hal itu bertepatan dengan pengumuman tarif resiprokal yang menyebabkan kondisi rupiah semakin melemah.
Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti mengatakan, saat ini rupiah relatif stabil jika dibandingkan dengan mata uang negara-negara sepadan (peer countries).
Baca Juga: Rupiah Diprediksi Menguat ke Rp16.500 per Dolar AS di Akhir 2025, Ini Faktornya
“Sejak April-Mai saat ini, itu ternyata rupiah itu sudah mengalami penguatan,” kata Destry dalam acara Outlook Ekonomi DPR, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Destry menjelaskan bahwa tekanan terhadap rupiah berasal dari faktor global maupun domestik. Di antaranya, libur panjang nasional yang bertepatan dengan gejolak pasar global memperparah tekanan terhadap nilai tukar.
“Memang kita sempat agak melemah dalam pada saat kita liburan panjang kemarin dan pada saat itu terjadi gejolak di global sehingga kami cukup kena hit pada saat itu,” pungkasnya.
BI pun merespons kondisi tersebut dengan langkah intervensi di pasar keuangan, termasuk pasar Non-Deliverable Forward (NDF) dan pasar spot. Intervensi yang dilakukan disebut sebagai Smart Intervention untuk menstabilkan nilai tukar.
“Dan Alhamdulillah dengan Smart Intervention yang kami lakukan, dalam satu bulan kemarin rupiah mulai kembali ke level sebelum kita kena hit pada saat di bulan Maret kemarin,” imbuhnya.
Baca Juga: Dolar AS Melemah, Rupiah Masih akan Perkasa Ditopang Hilirisasi dan Investasi Naik Tajam
Destry menegaskan bahwa BI akan terus melakukan intervensi secara cermat sesuai dengan kebutuhan pasar. Saat ini, rupiah berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS, yang menunjukkan adanya perbaikan sentimen pasar.
“Kami lihat juga rupiah terus mengalami penguatan, sekarang di level Rp. 16.400an, dan itu benar-benar market yang bergerak karena confidence yang mulai membaik, dan juga melihat stabilitas dan ekonomi kita dibanding negara lain juga baik,” terangnya.
(责任编辑:焦点)
- Banyak Mall Terus Tumbuh, Menko Airlangga Ungkap Potensinya untuk Perekonomian Indonesia
- BEI Cabut Suspensi, Saham TGUK Kembali Diperdagangkan
- Jelang Spin Off, BTN Syariah Dapat Kado Manis dari Euromoney
- 插画专业留学发展方向及院校推荐!
- Benarkah Salad Wortel Bisa Menyeimbangkan Hormon? Ini Kata Dokter
- Kongkalikong dengan Satpam, Maling Gasak Aset Perusahaan Kontraktor di Makasar Jakarta Timur
- BEI Cabut Suspensi, Saham TGUK Kembali Diperdagangkan
- Deretan Chipset Terbaik untuk Game, Main Lancar Anti Ngelag
- Masuk FLPP, BCA Siap Salurkan 1.000 Unit Rumah Subsidi
- Istri Menhub Endang Budi Karya Raih Penghargaan di Kartini Awards 2024
- Malam HUT DKI ke
- Jelang Spin Off, BTN Syariah Dapat Kado Manis dari Euromoney
- Indonesia Islamic Financial Center Diresmikan, Erick Thohir Dorong Pengembangan Eknomi Syariah
- Jakpro Sebut Sisa Biaya Komitmen Rp90 Miliar Formula E Bagian Renegosiasi