Pemkab Tangerang Buka Suara Soal Rencana Sanksi Pidana Pengelolaan TPA Jatiwaringin
TANGERANG,quickq官网下载 DISWAY.ID--Pemerintah Kabupaten Tangerang buka suara, terkait rencana penerapan sanksi pidana oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terhadap pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jatiwaringin.
Menurut Kuasa Hukum Pemkab Tangerang, Deden Syukron, saat ini pihaknya masih berada dalam tahap memenuhi sanksi administratif yang diberikan oleh KLH.
BACA JUGA:Kementerian LH Tutup TPA Jatiwaringin Tangerang, Ada Apa?
BACA JUGA:Bupati Tangerang Sidak ke TPA Jatiwaringin, Soroti Upaya Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan
"Penerapan sanksi pidana itu sangat prematur apabila belum melewati waktu 180 hari," ujarnya di TPA Jatiwaringin, Jumat, 16 Mei 2025.
Sanksi administratif itu tertuang dalam Keputusan Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor 250 Tahun 2025.
Di dalamnya disebutkan Pemerintah Kabupaten Tangerang diberi waktu 180 hari sejak 7 Maret 2025 untuk beralih dari sistem open dumping ke sanitary landfill.
BACA JUGA:TPA Jatiwaringin Tangerang Seluas 31 Hektare Nyaris Over Kapasitas, Ketinggian Sampah Capai 7 Meter
BACA JUGA:Harga New Xpander dan New Xpander Cross, Makin Segar dengan Eksterior dan Interior Baru
Deden menjelaskan, tahapan sanksi administratif yang harus dipenuhi terdiri atas 30 hari untuk perencanaan penanganan sampah, 60 hari untuk penyusunan dokumen lingkungan seperti revisi amdal, dan 180 hari untuk memastikan tidak ada lagi praktik open dumping.
"Kalau terhitung sejak tanggal diterbitkan surat keputusan ini yaitu 7 Maret 2025, berarti nanti di tanggal 7 September 2025 itu baru tidak boleh lagi ada kegiatan di sini," tuturnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi mengatakan pihaknya saat ini tengah membangun infrastruktur pengelolaan sampah dan sistem sanitary landfill.
"Kita sudah melaporkan jawaban ke Kementerian LH, kemudian juga dokumen lingkungan hidup juga insya Allah bulan ini (Mei 2025), tanggal 16 ini juga selesai," ujarnya di lokasi yang sama.
BACA JUGA:Pembelian Jam Tangan Mewah Rp80 Miliar Berujung Gugatan, Kok Bisa?
- 1
- 2
- »
下一篇:Menteri PPPA Soroti Pola Pengasuhan Anak Indonesia, Kurang Peran Ayah
相关文章:
- Tersangka TPPO Terus Bertambah, 552 Berhasil Diringkus Polri
- Asyik Main, 2 Bocah Tewas Tenggelam di Waduk Ria Rio
- VIDEO: Makhluk
- Ada 29 Perusahaan Antre IPO, 9 Diantaranya Merupakan Perusahaan Besar!
- FOTO: Kontes Bergengsi Anjing
- Majukan Industri Kreatif di Bali, Wamen Ekraf Dukung PICA FEST
- Ramai Protes Rekening Diblokir PPATK, Pakar Hukum Bilang Gini
- Momen Kebangkitan Nasional, Pemkot Tangerang Bagikan Bantuan Rp 603 Juta Lebih ke UMKM
- Kentang Hingga Alpukat, Ternyata Makanan Larangan Penyakit Ginjal
- Asap Membumbung, 5 Gudang Mainan Anak dan Karpet di Kosambi Tangerang Ludes Terbakar
相关推荐:
- Cara Alami Mengusir Tikus, Bahan Ini Bisa Bikin Auto Minggat
- Ditolak Warga, Dishub DKI Tunda Tutup U
- Desa BRILiaN ini Sukses Kembangkan Pariwisata Alam dan Agrikultur, Intip Ceritanya
- Tiktok Luncurkan Brand Consideration di Asia Pasifik untuk Bantu Pemasaran Lebih Efektif
- Disebut Perlu Dihindari, Apa Gluten Berbahaya?
- Ada 29 Perusahaan Antre IPO, 9 Diantaranya Merupakan Perusahaan Besar!
- Gantikan Faik Fahmi, Erick Thohir Tunjuk Muhammad Rizal Pahlevi jadi Dirut InJourney
- Akamai Firewall for AI, Perlindungan Canggih untuk Amankan Aplikasi
- Kisah Pria Hidup 25 Tahun di Kapal Pesiar, Kehilangan 'Kaki Darat'
- Majukan Industri Kreatif di Bali, Wamen Ekraf Dukung PICA FEST
- Bepro, Relawan Pengusaha Muda yang Dukung Prabowo Nyapres
- Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Lombok Timur
- Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Merusak Barang di Hotel
- Polisi Benarkan Adanya Laporan Pada Mario Teguh
- Mencekam, Penumpang Ngamuk Pecahkan Jendela Pesawat Saat Penerbangan
- Keutamaan Puasa Nisfu Syaban yang Istimewa
- Cara Alami Mengusir Tikus, Bahan Ini Bisa Bikin Auto Minggat
- Partai Buruh Tolak Rencana Penggantian Kelas Iuran BPJS Kesehatan
- Turis Tertipu Rp645 Juta Gara
- Mewabah di Jepang, Dokter Peringatkan Bahaya Influenza