您的当前位置:首页 > 娱乐 > Data Ekonomi Tak Sesuai Ekspektasi, Bursa Asia Menguat Ditopang Optimisme Negosiasi China 正文
时间:2025-06-12 17:01:31 来源:网络整理 编辑:娱乐
Warta Ekonomi, Jakarta - Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekon quickq.net
Bursa Asia kompak menguat dalam perdagangan di Senin (9/6). Meski data ekonomi terbaru tak sesuai ekspektasi pasar, investor tetap optimistis menyusul perkembangan negosiasi tarif dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Selasa (10/6), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia:
Pasar keuangan global mengawali pekan ini dengan sentimen hati-hati menyusul ketidakpastian kebijakan perdagangan dan pelemahan data ekonomi dari dua negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China.
Analis Capital.com, Kyle Rodda menyebut bahwa kebijakan perdagangan masih menjadi ketidakpastian makro terbesar saat ini, termasuk di Bursa Asia.
Dari China, inflasi konsumen (CPI) tercatat turun 0,1% secara tahunan (YoY) pada Mei 2025. Sementara indeks harga produsen (PPI) anjlok 3,3% YoY, mencerminkan lemahnya permintaan domestik dan tekanan deflasi yang masih berlanjut.
Pertumbuhan Ekspor China pada bulan yang sama juga meleset dari ekspektasi pasar, dengan penurunan signifikan dalam pengiriman ke Amerika Serikat.
Dari sisi Amerika Serikat, data yang dirilis baru-baru menunjukkan indikasi pelemahan dalam sektor jasa. ISM Services Purchasing Managers' Index (PMI) turun menjadi 49,9 di Mei 2025. Padahal pada bulan sebelumnya ia mencatatkan angka 51,6.
Pelemahan ini terjadi di tengah ketidakpastian yang meningkat akibat kebijakan tarif yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS). Donald Trump.
Beige Book The Federal Reserve (The Fed) juga mencatat melemahnya aktivitas ekonomi secara keseluruhan di AS. Dampak dari data ekonomi yang lesu ini mendorong ekspektasi pasar terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh The Fed.
Pasar kini mengalihkan perhatian ke rilis data inflasi yang diperkirakan akan menjadi penentu penting arah kebijakan moneter selanjutnya.
Baca Juga: IHSG Melemah di Awal Juni 2025, Saham IKAN Pimpin Daftar Top Losers Pekan Ini
The Fed saat ini berada dalam masa blackoutperiod menjelang keputusan kebijakan yang akan diumumkan pada 18 Juni 2025.
TNI Masuk Kelas Awasi Makan Bergizi Gratis, Kepala BGN Angkat Bicara2025-06-12 16:55
香港美术专业研究生申请条件及留学费用2025-06-12 16:22
世界艺术史专业排名TOP5院校推荐2025-06-12 16:03
Ikuti Jejak Ahmad Dhani, Al dan El Gabung Gerindra, Prabowo: Mereka Masa Depan Kita Semua!2025-06-12 15:59
Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Peran Guru Sebagai Agen Pembelajaran dan Peradaban2025-06-12 15:26
世界最好的美术学校,你最中意哪个?2025-06-12 15:18
如何申请世界一流美术艺术学院?2025-06-12 14:43
日本美院排名是怎样的?2025-06-12 14:24
BAF Hadirkan BUCIN! Banyak Promo dan Hemat Cicilannya2025-06-12 14:21
新加坡艺术研究生留学申请条件及费用2025-06-12 14:16
Dikira Ahok, Anies: Saya Tahan Panas!2025-06-12 16:33
Berkat QRIS, Transaksi Digital di Indonesia Tembus 3,79 Miliar Transaksi di April 20252025-06-12 16:29
Tekanan Kurs Asing Hantam AirAsia, Rugi Kuartal I Capai Rp710 Miliar2025-06-12 16:10
世界建筑学院排名之TOP102025-06-12 15:44
Bank Mandiri Taspen Terbitkan Obligasi Rp3 Triliun, Targetkan Pertumbuhan 11,6 %2025-06-12 15:35
Lepas Puluhan Ribu Pemudik Gratis Polri, Kapolri Minta Pengemudi Hati2025-06-12 14:47
Mentan SYL Ungkap Ribuan Ton Daging Beku Siap Penuhi Kebutuhan Lebaran 20232025-06-12 14:46
世界最好的美术学院大盘点!2025-06-12 14:32
Pemerintah Bakal Mediasi Kisruh PMI, Agung Laksono: Harus Sesuai ADRT2025-06-12 14:28
汽车设计大学专业全球排名,这六所院校不可错过!2025-06-12 14:19