Mewabah di Jepang, Dokter Peringatkan Bahaya Influenza
Jepang sedang dilanda wabah flu musiman. Lonjakan kasus sebagian besar disebabkan virus Influenza A. Melihat kasus kematian artis asal Taiwan Barbie Hsu, dokter menjelaskan infeksi influenzamemang bisa berakibat fatal.
Institut Penyakit Menular Nasional Jepang sempat merilis data pada 31 Januari lalu bahwa ada sekitar 9,5 juta kasus flu musiman tercatat dari 2 September 2024 sampai 26 Januari 2025. Melansir dari Vietnam Plus, selama seminggu terakhir di 2024 saja, ada lebih dari 317 ribu kasus dilaporkan.
Wabah flu musiman mayoritas terkonsentrasi di kawasan padat penduduk sekaligus lalu lintas wisatawan yang tinggi seperti, Tokyo, Hokkaido, Osaka dan Fukuoka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro menuturkan infeksi influenza bisa berakibat fatal.
"Bisa [fatal], biasanya terjadi pada orang yang punya komorbid penyakit kronik atau imunnya turun," kata Erlang lewat pesan singkat pada CNNIndonesia.com, Jumat (7/2).
Awalnya, lanjut dia, infeksi memicu gejala flu biasa yang kemudian disertai dengan infeksi sekunder bakteri. Kondisi ini diperburuk dengan kondisi daya tahan tubuh yang menurun.
Selain pneumonia, influenza bisa memicu kekambuhan beragam penyakit kronik termasuk penyakit jantung atau paru kronik, asma, diabetes dan penyakit autoimun.
Erlang pun memberikan beberapa saran bagi siapa pun yang sedang bertandang ke Jepang.
"Jaga imunitas [dengan] makan makanan yang seimbang, konsumsi antioksidan seperti buah dan sayur serta gunakan masker bila ada di kerumunan orang supaya tidak tertular sama jaga kebersihan [dengan] cuci tangan," ujarnya.
(els/wiw)下一篇:Tren #KaburAjaDulu, Negara Mana Terbanyak Punya Diaspora Indonesia?
相关文章:
- Kenapa Harus Makan Lontong Cap Gomeh, Bawa Hoki?
- 艺术出国留学有哪些误区需要避免?
- Bagaimana Jika Istri Bekerja Padahal Nafkah Suami Cukup?
- Anies Bangun Lagi Kampung Akuarium, Kan Main, Ini Reaksi Ahok..
- Kendrick Lamar Kembalikan Tren Celana Flare di Super Bowl 2025
- Polisi Stop Kasus Politik Uang Caleg Gerindra karena. . .
- 城乡规划出国留学院校推荐
- 平面设计留学读研可以选择哪些院校?
- Ringankan Beban Nenek Tami Idap Katarak dengan Donasi di Berbuatbaik
- Finlandia Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia 7 Tahun Berturut
相关推荐:
- Diborong Semler Scientific, Aset Kripto Bitcoin Makin Diminati Institusi
- Bagaimana Jika Istri Bekerja Padahal Nafkah Suami Cukup?
- Emiten Sinarmas Grup (INKP) Bakal Terbitkan Obligasi Rp2 Triliun, Tawarkan Bunga hingga 10,5%
- Berdamai dengan Rius, Garuda Buat Vlogger Indonesia Ketiban Untung
- Regulasi Ojol Tak Bisa Sembarangan, Ekonom dan Menhub Satu Suara
- Nasib Sritex di Ujung Tanduk, BEI Intensif Koordinasi dengan OJK
- BPKH Diusulkan Jadi Bank Haji, Ini Konsekuensinya
- Mendikdasmen Salurkan Bantuan ke 114 Sekolah di Bekasi Terdampak Banjir
- Mengintip Tren Makeup di Korea, Apa Bisa Diaplikasikan di Indonesia?
- Koperasi Desa Merah Putih Akan Pakai Dana APBN dan APBD, Ekonom Khawatirkan Hal Ini
- KPU Gelar Rapat Pleno Untuk Penetapan DPT, Merekapitulasi Daftar Pemilih
- Ringankan Beban Nenek Tami Idap Katarak dengan Donasi di Berbuatbaik
- Uni Eropa Ragukan Ancaman Tarif 50%: Hanya Gertakan dari Trump
- Waspada, Makanan Mengandung Mikroplastik Berisiko Untuk Kesehatan
- Tren #KaburAjaDulu, Negara Mana Terbanyak Punya Diaspora Indonesia?
- Regulasi Ojol Tak Bisa Sembarangan, Ekonom dan Menhub Satu Suara
- Tahun 2024, Kuota Haji Indonesia 221.000 Jemaah
- Al Zaytun Akan Ditangani Mabes Polri, Komjen Agus Andrianto: Kami Telah Dapat Arahan Menko Polhukam
- Pertemuan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Tanah Suci, Hensat: Beri Aura Positif
- Peter Pan Sindrom, Saat Kamu Ogah Dewasa