时间:2025-06-12 22:53:47 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Kinerja Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara (KABMN) menjadi sorotan set quickq加速器官网官网
Kinerja Konsorsium Asuransi Barang Milik Negara (KABMN) menjadi sorotan setelah terungkap bahwa premi yang berhasil dikumpulkan selama lima hingga enam tahun terakhir hanya sekitar Rp150 miliar. Jumlah ini dinilai belum mencerminkan penetrasi optimal terhadap perlindungan aset milik kementerian dan lembaga negara.
“(KABMN) mungkin penetrasinya belum maksimal memang dalam 5-6 tahun ini, mungkin premi yang terkumpul sekitar Rp150-an miliar,” ungkap Direktur Teknik Operasi Indonesia RE, Delil Khairat, dalam forum di Artotel Mangkuluhur, Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Baca Juga: Risiko Bencana Bukan Cuma Urusan Pemerintah, Industri Asuransi Diminta Tak Lepas Tangan
Selama ini, KABMN hanya mengandalkan produk asuransi properti berbasis indemnity, yang dinilai konvensional dan kurang fleksibel. Model ini menjadi salah satu penyebab rendahnya penetrasi proteksi aset negara.
Menanggapi tantangan tersebut, pemerintah kini tengah menyiapkan skema asuransi baru berbasis parametrik. Skema ini dirancang untuk melindungi fiskal negara secara langsung—yakni Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Baca Juga: Meski Daya Beli Lemah, Penjualan Asuransi Perjalanan Oona Naik 328% di Kuartal I 2025
“Tapi yang kita bangun saat ini adalah asuransi parametrik untuk memproteksi fiskal. Fiskal ini artinya Anggaran Belanja Negara, APBN, dan APBD. Jadi yang menjadi tertanggungnya itu adalah pemerintah—baik pusat maupun daerah, bukan lembaganya,” ujar Delil.
Sebagai informasi, KABMN merupakan konsorsium asuransi yang terdiri atas perusahaan asuransi umum dan reasuransi Indonesia, yang dibentuk untuk melindungi aset properti milik kementerian dan lembaga dari risiko kerusakan maupun kehilangan.
Dilantik Jadi Seskab, Mayor Teddy Masih Aktif Jadi Anggota TNI AD, Kok Bisa?2025-06-12 22:49
Kejagung Bakal Garap Rini, Dalang Jiwasraya?2025-06-12 22:30
Catat! Syarat Naik Kereta Api Belum Berubah, Usia 18 Tahun Ke Atas Wajib Vaksin Booster2025-06-12 22:24
Duh, Kasus Jiwasraya Mandek. Kejagung Belum Juga Temukan Tersangka2025-06-12 22:21
Siapkan Tenaga Kerja Relevan, Pengembangan SMK ke Depan Berbasis Keunggulan Lokal2025-06-12 21:26
Cerita Dr. Boenjamin Setiawan Membangun Kalbe Farma dari Garasi Kecil di Tanjung Priok2025-06-12 20:58
Wacana Ojol Jadi Karyawan Ancam Fleksibilitas dan Ekosistem Digital, Ini Kata Pakar2025-06-12 20:51
Treats Everywhere dari Archipelago International, Meruah Rasa Asia2025-06-12 20:45
Benarkah Makan Bergizi Gratis Pakai Duit Prabowo? Dasco Bilang Begini2025-06-12 20:22
Bupati Kapuas dan Istri Diduga Terima Duit Rp 8,7 Miliar untuk Survei2025-06-12 20:09
Patuhi Putusan MK, Dasco Tegaskan PP 51/2023 tentang Pengupahan Tak Berlaku Lagi2025-06-12 22:50
Di Depan DPR Kapolri Listyo Sigit Bicara Soal Judi Online2025-06-12 22:40
Tradisi Duel Banteng Matador Spanyol di tengah Pro Kontra2025-06-12 22:00
Beragam Jurus Uni Eropa Tingkatkan Daya Saing Industri Guna Lawan Tarif AS2025-06-12 21:54
Prabowo Minta Pemda DKI Urunan untuk Mega Proyek Tanggul Laut 2025-06-12 21:51
Apa Perbedaan Bintara2025-06-12 21:31
波士顿大学专业排名情况如何?2025-06-12 21:18
Dilakukan Mahalini Sebelum Menikah, Apa Itu Tradisi Mepamit?2025-06-12 21:09
Kurang Pasukan, Rapat Paripurna Interpelasi Anies Gagal Terlaksana: Kasihan...2025-06-12 20:35
Doni Monardo: Upaya Tracing Kasus Covid2025-06-12 20:16